Selamat Datang di Blog Karrysta buat Sobat semua
Kunjungan Anda ini sangat bermanfaat sekali untuk kelangsungan dan ke lestarian Blog Karrysta,
Semoga apa yang saya Bagikan di sini senantiasa bisa bermanfaat dan memberikan motivasi dan apresiasi untuk kita semua
Mudah-mudahan silaturrahmi dan Ukhuwah antar blogging semakin erat untuk tetap saling berbagi Terima kasih .. Salam hormat.

Wasiat Seorang Bapak Kepada Anaknya

                                                        بِسْــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
                                                       Assalam Muallaikum Wr Wb

Suatu hari menjelang wafat, ada seorang alim (abah) yang berwasiat kepada anak (gus) semata
Wayangnya, ''Nak..makanlah yang enak dan tidurlah yang enak''. setelah 'abah'nya wafat 'gus'
Mencoba mengamalkan wasiat tersebut, tapi apa yang terjadi ? 'gus' itu justru menjadi pemalas
Dan bodoh, kegiatannya hanya makan dan tidur, hingga akhirnya santri yang semula berjumlah
Ribuan menyusut menjadi puluhan. apakah abah' memang ingin membodohkan 'gus' atau malah
Gus' yang salah dalam memahami wasiat 'abah' nya? apa sebenarnya hikmah yang terkandung
di dalam wasiat itu ?

Akhirnya 'gus' itu bingung dan bersedih, "kenapa justru dengan menjalankan wasiat 'abah' diriku
Menjadi pemalas dan bodoh seperti ini.! dengan memeras otak akhirnya sampailah 'gus' itu pada
Satu kesimpulan,"aku harus bertanya kepada syeikh fulan, beliau adalah sahabat karib ayahku,
Aku yakin beliau Pastì tahu makna yang sebenarnya dari wasiat 'abah' berangkatlah si 'gus' lalu
Menemui syeikh fulan untuk menanyakan perihal wasiat 'abah'nya. sesampainya di rumah syeikh,
Gus itu mengungkapkan segala kejanggalan dan kemusykilan yang ia alami akibat dari melaksana
Kan wasiat abahnya. bertanyalah sang syeikh kepada si gus,.?
wasiat seorang bapak

Syeikh: "ada apa gus, kok tumben berkunjung kesini?
Wah pasti kamu sudah menjadi alim seperti abahmu"
Gus: "syeikh, saya tidak seperti apa yang syeikh kira, saya bukan menjadi

Pintar dan alim seperti abah, tapi justru malah semakin malas dan bodoh.
Dan justru itu, saya dapatkan karena saya menjalankan, wasiat abah saya
Syeikh: kenapa bisa begitu gus? memangnya abahmu berwasiat apa kepadamu gus
Gus: " saya sendiri juga bingung syeikh. abah cuma berwasiat kepadaku, akan dan
tidurlah yang enak syeikh terus apa gus sudah menjalankan wasiat abah, gus sudah

Syeikh" apa yang gus pahami tentang makna wasiat itu?"
Gus: "Saya menjalankan sesuai wasiat abah, keseharian saya
Cuma saya isi dengan makan makanan yang enak dan tidur syeikh, tapi kenapa jadi begini?
Syeikh cuma bisa tersenyum ramah kepada gus sambil berkata, Syeikh: "Gus, kapankah

Makan itu terasa nikmat, meskipun yang kita makan
Cuma berlaukkan sambel sama tempe dan krupuk?"
Gus: "Saat kita merasa lapar syeikh"

Syeikh: "Apa selama ini yang gus lakukan? Makan makanan yang enak - enak ataukah merasakan
Makanan itu terasa nikmat dan enak dengan tidak makan sebelum lapar?" Gus: "Saya selalu makan Makanan yang enak-enak syeikh, tapi meskipun yang saya makan adalah makanan yang enak-enak
Menurut tabiat manusia, tapi tetap saja saya merasakan makanan itu kurang enak dan saat menyantap
nya pun tidak begitu terasa nikmat"

Syeikh: "Berarti kamu salah di dalam memahami wasiat abahmu gus. Abahmu ingin mengajarkan
kamu hidup seperti Rasulullah, "makanlah setelah kamu lapar dan berhentilah sebelum kamu
kenyang". Caranya dengan berpuasa gus. Kira-kira menurut kamu mana yang akan terasa enak
dan nikmat, kamu setiap waktu makan makanan yg enak-enak, pagi siang sore dan malam selalu
makan makanan yang enak ataukah saat pagi siang dan sore kamu berpuasa menahan lapar dan
haus, kemudian di saat maghrib kamu berbuka dengan cuma berlaukkan sambel sama krupuk?
wasiat seorang bapak
Wasiat Seorang Bapak
Mana yang lebih terasa enak dan nikmat gus?"
Gus: "Tentunya dengan berpuasa, maka saat berbuka akan terasa enak dan nikmat syeikh"
Syeikh: "Itulah makna sebenarnya dari wasiat abahmu gus, 'makanlah yg enak' "Gus: "jadi-
Rupanya kesalahan terletak pada diri saya yang kurang mendalami apa maksud dari wasiat abah"

Gus: "Lalu apa maksud dari wasiat abah, 'tidurlah yang enak' syeikh?"
Syeikh: "Maksudnya tidak jauh berbeda dengan maksud wasiat yang pertama gus"
Syeikh: "Kapankah tidur itu terasa enak dan nikmat gus?"
Gus: "Tentunya saat mata ini terasa ngantuk sekali syeikh"
Syeikh: "Kapankah mata terasa ngantuk gus?"

Gus: "Tentunya dengan qiyamullail syeikh, dengan muthola'ah dan mentelaah kembali pelajaran-
Pelajaran dan ilmu-ilmu yang telah saya pelajari dan yang terdapat di dalam kitab-kitab fiqh dan
lainnya syeikh" Syeikh: "Tepat sekali gus, wasiat abahmu yang kedua pengen mengajarkan kamu
untuk menghidupkan malam-malam dengan qiyamullail, dengan belajar dan sholat malam, sebagai
mana firman Allah, 'Ya ayyuhal muddattsir, qum fa andzir, warobbaka fa kabbir..

Syeikh: "Juga sebagaimana firman Allah, 'Ya ayyuhal muzzammil, qumillaila illa qolila, nisfahu awinqus
minhu qolila, au zid alaihi warottilil qur'ana tartila..', 'Fa tahajjad bihi nafilatallaka asa anyab'atsaka
robbuka maqomammahmuda'. Abahmu ingin supaya kamu menghidupkan malam- malammu gus,
tentunya dengan belajar dan sholat malam"

Gus: "Subhanallah, jadi begitukah makna sebenarnya dari wasiat abah?"
Syeikh: "Iya gus, mulai sekarang laksanakanlah wasiat abahmu itu gus"
Gus: "Jazakumullah ahsanal jaza' syeikh. Saya akan menghidupkan kembali
Malam- malamku. kalau begitu saya mohon pamit syeikh. mohon pangestu syeikh"

Syeikh: "Doa dan pangestuku bersamamu gus. Gus, ingat dan pahamilah setiap nasehat dan hikmah Dengan benar, mungkin di dalam nasehat yang kelihatannya sepele, terdapat makna yang mendalam sebagaimana wasiat abahmu itu gus"

Gus: "Terimakasih syeikh, saya akan selalu mengingat-ingat nasehat yang syeikh berikan kepada saya.
Saya pamit dulu syeikh" Syeikh: "Silakan gus" Gus: "Silakan kalau ada waktu luang, mampir ke gubug
saya syeikh" Syeikh: "InsyAllah gus" Gus: "Assalamu'alaikum.." Syeikh: "Wa'alaikumussalam.
Wassalam Muallaikum wr wb terima Kasih Atas Kunjungan anda.

Kata ucapan :
Demikian lah ulasan yang saya tulis kan. kurang dan lebih nya mohon ma'af,
Terima kasih atas kesedia'an nya, waktu anda membaca artikel saya ini.
Kalau memang artikel ini dirasa bermanfa'at dan berguna buat anda semua
Silakan anda mempublikasi ulang - copy and modified dengan narasi sendiri.

Berlangganan lewat email pada post baru Blog : Karrysta.

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

4 komentar

Pesan yang terkandung di dalam artikel ini sangat bermanfaat bang saud. :)
Semoga bisa buat pelajaran bagi kita semua.Amin

jadi rindu sama papah :)


terima kasih sudah berbagi .

Amien Bang Poetra, terima kasih atas masukan nya yah Bang..?
Jenx @Miz emang sekarang jauh sama Papah nya..? yah semoga
Papah nya baik-baik saja terima kasih yah sudah berkunjung
salah sejahtera dan sukses..

cerita yang sangat bagus dan terdapat pesan moral yang terkandung dalam cerita tersebut. Bisa dijadikan pelajaran yang berharga untuk kita semua tentang wasiat seorang bapak kepada anaknya. Terimakasih mas karis atas ilmunya. Salam :)

Jangan Komentar Promosi, Link Hidup, Spam Karena akan terhapus
Silahkan untuk "Follower blog, atau Berlangganan Lainya" di blog ini
Untuk Mengkonversi kode dan icon Smiley silahkan Klik dibawah ini

Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show SmileyHide Smiley Follower

Terima Kasih atas Kunjungan dan Komentar nya
Copyright © 2015. Karrysta - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib | Modified : Saud Karrysta | Proudly powered by Blogger